![]() |
| Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme Di Kabupaten Mimika, Karolus Tsunme |
Evav.News ,Timika- Dampak dari Pandemic Covid-19 yang melanda Dunia secara Global, sangat terasa bagi kehidupan manusia di pelosok Dunia, termasuk Indonesia.
Dampak dari Virus ini juga menyebabkan, merosotnya perekonomian masyarakat suku Amungme dan Masyarakat suku Kamoro di Kabupaten Mimika, sehingga manajemen (YPMAK ) Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro sebagai pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia, yang menjadi wadah kehidupan Masyarakat kedua suku ini, harus diefaluasi sehingga menjawab kebutuhan Masyarakat ditengah pandemic Covid-19.
Penegasan ini disampaikan, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme, Kabupaten Mimika, Karolus Tsunme , kepada Media ini melalui telepon selulernya, Rabu (4/11/2020) Malam.
Karolus menyebutkan, Sisitim manajemen YPMAK harus dibenahi agar dapat membantu kehidupan Masyarakat Suku Amungme dan Suku Kamoro karena disaat ini wabah Covid-19, Masyarakat menderita karena kehilangan pekerjaan, masyarakat hidup dalam kemiskinan dan melarat.
“ Manajemen YPMAK harus diefaluasi sehingga dapat menjawab kehidupan Masyarakat, karena ini ibarat Masyarakat Amungme dan Kamoro , mederita diatas Lumbung Padi sendiri,” Tegasnya.
Kata Dia, Perekonomian kehidupan masyarakat Amungme dan Masyarakat Komoro ditengah covid 19, sangat memprihatinkan, sehingga YPMAK seharusnya mengambil langka cepat, dengan mencairkan dana operasional dan mengeksekusi program-program pemberdayaan bagi masyarakat Amungme dan Kamoro yang terdampak covid-19 sesuai bidang atau skil yang dimiliki.
“ Saya selaku Ketua LEMASA Kabupaten Mimika menghimbau kepada Direktur Eksekutif YPMAK agar segera mencairkan dana operasional pengelolaan Yayasan, sehingga membantu Masyarakat dan saudara-saudara saya, yang kehidupanya terdampak langsung akibat pandemic covid-19,” Ucap Karolus Tsunme.
Ketua Lembaga Masyarakat adat Amungme ini mengharapkan, agar Ketua dan Direktur Eksekutif YPMAK tidak takut dan ragu, dalam mengelolah Dana YPMAK.
“ YPMAK ini merupakan Bank Lemasa dan Lemasko, sehingga pengelolaanya harus memperhitungkan kehidupan roda perekonomian masyarakat suku Amungme dan Suku Kamoro, karena hak ulayat masyarakat kedua suku ini di rusak oleh PT Freeport Indonesia,” Ujarnya.
Karolus mempertanyakan dana yang dikelolah YPMAK, karena menurutnya dalam pengelolaan Dana operasional itu belum menyentuh masyarakat kedua suku secara maksimal.
“ Apa hambatan bagi YPMAK, ada kendala apa? Kenapa pengelolaan dana operasional YPMAK bagi masyarakat tidak maksimal, ini ada kepentingan apa? Karena pengelolaan dana operasional harus menyentuh secara langsung kepada Masyarakat,” Tandasnya.
Kata Dia, Demi kehidupan masyarakat kedua suku, maka dirinya sebagai Ketua LEMASA, akan mengajak Ketua LEMASKO untuk berdialog dengan PT Freeport Indonesia , PT.INALUM, dan KETUA YPMAK serta Direktur eksekutif YPMAK , guna duduk bersama membahas operasional YPMAK, karena hingga kini, dana operasional YPMAK belum menyentuh secara langsung meningkatkan kehidupan masyarakat Amungme dan Kamoro.
Sementara itu diketahui, Direktur Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), Vebian Magal, tertimpa kasus hukum, dirinya ditetapkan sebagai "tersangka", oleh penyidik Polda Papua pada tanggal 13 Oktober bulan kemarin, dalam kasus ITE penyebaran Video mesum salah satu tokoh masyarakat di Mimika. (by red)

Posting Komentar
Google+ Facebook