Evav.News,- PT Pertamina Regional Papua Maluku, CSR PT Pertamina DPPU Pattimura melalui pendampingan program Pertamina Cerdas yang diwujudkan dalam bentuk pendampingan Rumah Pintar di wilayah operasi perusahaan memiliki banyak program kerja. Salah satu program kerja Rumah Pintar dampingan tersebut adalah program literasi budaya.
Di tahun 2020 ini, terdapat
dua dampingan Rumah Pintar yang ada di Negeri Laha Kecamatan Teluk Ambon, Kota
Ambon dan Negeri Hatu Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah kedua
negeri tersebut merupakan negeri adat yang ada di Provinsi Maluku.
Pertamina berkomitmen turut
andil mencerdaskan dan mengedukasi masyarakat melalui Rumah Pintar, salah satu
implementasi nyata edukasi literasi budaya kepada masyarakat dilakukan melalui
inisiasi Festival Budaya yang menjadi turunan program di Rumah Pintar,
Pendampingan Rumah Pintar sendiri baru memasuki tahun pertama.
Festival yang bertajuk
Simfoni Budaya Negeri 2020 dengan tema “Wei Matang Yateru Jadi Saita” diikuti
oleh tiga negeri yang terdiri dari Negeri Laha, Negeri Hatu, dan Negeri
Amahusu.
Festival ini merupakan
gabungan event acara dari Rumah Pintar Laha dan Rumah Pintar Hatu, dengan tuan
rumah adalah Negeri Laha. Sedangkan Negeri Amahusu merupakan adik dari Negeri
Laha, atau di Maluku sendiri dinamakan gandong.
Provinsi Maluku memiliki
kekhasan negeri adat seperti berjuluk “negeri gandong”, yang mana ada negeri
yang menjadi kakak dan negeri yang menjadi adik. Setiap ada kegiatan adat dua
negeri ini saling terlibat satu sama lain.
Karena diikuti oleh 3
negeri, maka “Wei Matang Yateru Jadi Saita” dipilih menjadi tema festival, yang
mana memiliki arti 3 sumber mata air
(wai hatalae, wae tahuila, wai lawa) yang dalam bahasa Laha diartikan sebagai
symbol sumber air kehidupan yang menjadi satu sebagai symbol bersatu membangun
negeri, sehingga 3 mata air tersebut mampu menyatukan negeri- negeri.
Dalam kegiatan ini, para
tamu undangan disambut dengan tarian sambutan khas dari Negeri Laha yaitu
Tarian Kabata, dan pengalungan kain songket kepada Operation Head DPPU
Pattimura.
Acara dibuka langsung Tengku
Nazwar Kusyamsyah selaku Operation Head DPPU Pattimura ditandai dengan
pemukulan tifa, dilanjutkan dengan penampilan beragam tarian adat khas dari
Negeri Laha dan tarian-tarian adat Maluku pada umumnya, seperti tari Parisi,
Kolaborasi tari gandong Negeri Laha dan Negeri Amahusu, Tari Katreji, Tari
Orlape, Tari Tifa, pertunjukan alat musik tradisional “totobuang”, penampilan
kelompok musik dari Negeri Hatu, dan pembacaan puisi Maluku.
Selain itu, adapula penampilan perlombaan berbalas pantun dengan dialeg Maluku, juga lomba hadrat, yang mana peserta lomba adalah perwakilan dari dusun-dusun yang ada di Negeri Laha.
Selain beragam pertunjukan
seni dan perlombaan yang menjadi bagian dari rangkaian acara, ada pula
peresmian Sanggar Seni Negeri Laha “Waisanoho” yang dibentuk dari hasil
pendampingan CSR DPPU Pattimura.
“Acara ini sangat bagus
untuk generasi muda Maluku khususnya Negeri Laha, bertujuan agar budaya-budaya
Negeri Laha dapat diangkat di Kota Ambon dan Provinsi Maluku. Saya juga merasa
senang sekali dengan dampingan PT Pertamina DPPU Pattimura akhirnya bisa
terbentuk sanggar seni sehingga saya akan bertanggungjawab membina generasi
Negeri Laha untuk bisa melestarikan seni budaya yang ada, saya berharap
kedepannya sanggar kami bisa mengikuti beragam event budaya yang ada dan bisa
menampilkan yang terbaik,” harap Ibu Dila, selaku ketua Sanggar.
“Pemerintah Negeri Laha
mengapresiasi sebesar-besarnya kepada PT Pertamina DPPU Pattimura yang telah
berupaya semaksimal mungkin memberikan dampingan kepada masyarakat Negeri Laha
utamanya penyelenggaraan festival hari ini. Kegiatan pada hari ini memberikan
warna tersendiri kepada 3 negeri yang berpartisipasi pada acara ini, dengan
momentum ini Pemerintah Negeri juga akan berkoordinasi dengan Raja Laha agar
festival ini dapat terselenggara setiap tahun sebagai identias Negeri Laha
sebagai negeri adat,” ungkap Sekertaris Negeri Laha saat menyampaikan sambutannya.
“Kami dari Pertamina
memiliki komitmen untuk turut andil di tengah masyarakat untuk merawat budaya
sebagai warisan anak cucu, selain itu Festival seperti ini diharapkan dapat
terus digelar secara berkesinambungan dengan dukungan penuh dari berbagai pihak
khususnya pemerintah negeri sendiri, disertai evaluasi untuk meningkatkan
kualitas dan daya tarik pagelaran,” ujar Edi Mangun selaku Manager
Communication Relations dan CSR Pertamina Regional Papua Maluku.


Posting Komentar
Google+ Facebook