Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi

Evav.News, Ambon
- Tiga orang Penyidik Lembaga Anti Rasua, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  beberapa hari ini diketahui  berada di Maluku, Kota Ambon.

Kehadiran Penyidik KPK dalam rangka melakukan penyelidikan atas sejumlah kasus proyek di Maluku yang diduga kuat bermasalah.

Informasi yang diperoleh Media ini Sabtu (13/02), Penyidik KPK  hadir di Kota Ambon dari  hari Jumat pecan kemarin, Penyidik KPK  menyambangi sejumlah  proyek mandek sala satunya proyek pembanguan bendungan Waeapo senilai  Rp. 2,2 triliun lebih.

Sala satu sumber Media ini juga menyebutkan bilah penyidik Lembaga Anti Rasua itu juga mendatangi kediaman pribadi gubernur Maluku, Murad Ismail yang ada di Waelala, Ambon, untuk melihat proyek pagar, selain itu  Mereka juga mendatangi kediaman gubernur yang berada di Mangga Dua.

Dijadwalkan tiga penyidik KPK ini akan kembali ke Jakarta setelah hari jumat dan  hari ini, Sabtu , mereka juga  bertolak ke Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) untuk menyelidiki kasus pembangunan Puskesmas Waesala dan proyek jalan Rambatu-Inamosol. Kedua proyek ini juga diduga bermasalah.

Proyek jalan Rambatu-Inamosol dibangun dengan menelan anggaran sebesar Rp. 31 milyar. “ Petugas KPK ini juga selanjutnya bertolak ke Kecamatan Tehoru di Maluku Tenga untuk melihat salah satu proyek yang di duga juga bermasalah,” ujar Sumber Media ini, yang mengaku menemani petugas KPK dalam mengunjungi sejumlah proyek macet di Maluku.

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi , Ali Fikri dikonfirmasi terkait kehadiran penyidik KPK di Maluku,  namun belum dapat memberikan keterangan, Ali Fikri dihubungi melalui pesan WatsApp, beberapa kali namun tidak memberikan keterangan kendati telepon selulernya sedang aktif. (Tim)


Posting Komentar

Google+