Ketua KPK, Firli Bahuri

Evav.News, Jakarta
- Buntut Laporan pengaduan dugaan korupsi pembangunan markas baru Polda Papua, belum diusut oleh KPK, Aliansi Pemuda Mahasiswa Malanesia (APMM) menyarankan, Firli Bahuri mengundurkan diri dari ketua KPK.


Hal ini disampaikan kordinator APMM, Dolan Alwindo usai memimpin aksi demonstrasi di KPK, Selasa (21/9).

"  KPK kelihatan kakuh dalam menindaklanjuti laporan pengaduan dari masyarakat, sehingga Citra dari Lembaga Anti Korupsi  itu belum bisah dipercaya, faktanya Laporan pengaduan kami sudah sebulan belum ditindaklanjuti," ujar Alwindo.


Alwindo menegaskan, Laporan pengaduan tentang dugaan korupsi pembangunan markas baru Polda Papua di Jayapura, Ada tanda terimah dokumen laporan dari KPK sebagai bukti.

 " Aduanya  ditujukan langsung kepada ketua KPK bapak Firli Bahuri, didalamnya tentang permohonan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak yang berperan dalam pembangunan markas baru Polda Papua, sala satunya Bos PT. Papua Akbar Bersatu, Muhamad Topan selaku pihak ketiga yang mengerjakan proyek pembangunan markas Institusi Kepolisian itu,” Ujarnya.


Sebut Alwindo, Pembangunan markas baru Polda Papua dengan nilai Rp.202 Milyar, yang ditargetkan  tahun ini rampung bakal tidak terwujud, karena fisik pekerjaan saat ini mustahil bilah selesai tepat waktu seperti yang terterah didalam kontrak, yakni desember tahun ini.

" Kita menduga kuat ada aliran dana yang tidak digunakan untuk pembangunan, nah disini terlihat jelas bilah besaran dana yang dikucurkan tidak sebanding dengan fisik pekerjaan saat ini," ucap Alwindo.

Markas Baru Polda Papua

Alwindo menegaskan, Laporan pengaduan Masyarakat, bilah tidak ditindak lanjuti maka komitmen KPK dalam memberantas Korupsi harus dipertanyakan.

Terpisah KPK hingga kini belum dapat memberikan keterangan terkait aduan mahasiswa tersebut.

Juru bicara KPK, Ali Fikri dikonfirmasi melalui pesan singkat,  namun hingga berita ini dipublikasikan, belum ada tanggapan. (En05)

Pewarta: Toka Fouw


Posting Komentar

Google+